Nabris Mufti A. a.k.a nobi nobpitosch's profile

“Consumerism/Minimalism (Konsumerisme/Minimalisme)”

Salah satu dampak buruk dari kemudahan jual‑beli adalah konsumsi berlebihan.

Sekitar awal tahun 2018, kami menemui sebuah gagasan yang bertentangan dengan dampak tersebut. Minimalisme namanya.

Beberapa cara pandang yang ditawarkan minimalisme adalah hidup dengan sedikit dan memaksimalkan daya guna hal‑hal yang dipunya.

——‑

Di seksi “guide” ini, terangkum ilustrasi‑ilustrasi @poptomatik yang bersinggungan dengan tema tersebut.
Figure 1 “Where to Buy Serenity? (2018)”
Ilustrasi ini menggambarkan makhluk yang jiwanya berongga, yang seolah‑olah akan terisi bila puas berbelanja.
Figure 2 “Membela Membeli (Discount is Ok, Not Buying Should be Cheaper (2019)”

Ilustrasi ini merefleksikan kejadian yang kami lihat sekitar tahun 2018‑2019, berkenaan dengan hasrat belanja yang motivasinya adalah nafsu dan lapar mata, bukan kebutuhan dan fungsi tepat guna. Pada akhirnya, barang‑barang tersebut teronggok menjadi “sampah berharga yang indah”.
Figure 3 “Dahaga Luas, Oh, Dimanakah Puas? (Where to Buy Serenity? 2) (2019)”

Ilustrasi ini merupakan sebuah refleksi kejadian, dimana belanja itu mudah, semudah (maaf) buang air besar. Setelah berpayah‑payah mengumpulkan uang, sebagian menghambur‑hamburkan untuk kesia‑siaan. Sejumlah orang pada akhirnya menyadari, alangkah berharganya memiliki jiwa yang senantiasa merasa cukup.
Figure 4 “Berapa Harga Sepotong Cukup (How Much do We Have to Spent for A Piece of Enough?) (2020)”
Figure 5 Rangkuman Ilustrasi Kami Dimuat di @Lyfewithless, yay! \:‑D/
“Consumerism/Minimalism (Konsumerisme/Minimalisme)”
Published:

“Consumerism/Minimalism (Konsumerisme/Minimalisme)”

Published: